Masakan Kepala Ikan Manyung, racikan Pak Suyoso rasanya nikmat dan sedap, apalagi bagi penikmat rasa pedas. Mau bukti? datang saja ke Rumah Makan Bu Fat di Jalan Ariloka Raya, Krobokan, Semarang.
Pelanggan di Rumah Makan Bu Fat ini sudah mulai ramai sejak jam 9 pagi hingga pukul 21 malam. Menu andalan yang banyak dicari adalah Ikan Kepala Manyung yang super pedas. Untuk menikmati makan dengan lauk Kepala Ikan Manyung memang lebih nikmat kalau beramai-ramai, karena porsinya besar dan tidak akan habis jika dimakan seorang diri.
Ikan Manyung adalah ikan laut yang biasa ditangkap dan diolah sebagai ikan asin oleh nelayan. Biasanya Kepala Ikan Manyung dipisahkan dan dijual tersendiri dengan harga relatif lebih murah, namun di tangan Suyoso dan istrinya, Fatimah, masakan Kepala Ikan Manyung menjadi bercitarasa luar biasa.
Di Rumah Makan Bu Fat, yang didirikan Suyoso, masakan Kepala Ikan Manyung yang istimewa merupakan resep yang diciptakan almarhumah istrinya. Kunci rahasia masakan Ikan Kepala Manyung rumah makan ini terletak pada rempah-rempah dan bumbu dan santannya serta rasa pedas yang sangat menyengat.
Menurutnya,Suyoso, rasa kuah masakan Ikan Kepala manyung ditentukan juga oleh cara memeras santan yang akan menjadi bahan masakan. Cara memeras santan, lanjut Suyoso ada tekniknya sendiri. Karena itulah ia sejak awal selalu memeras kelapa sendiri untuk mendapatkan santan yang spesial.
Pernah suatu kali ia mempercayakan orang lain untuk memeras santan, namun hasil dan rasa masakannya menjadi berbeda. Sejak itu ia selalu memeras sendiri parutan kelapa untuk membuat santannya, atau dilakukan orang lain tetapi harus berada di bawah pengawasannya.
Tersohor
Rumah Makan Bu Fat yang menyediakan khusus Masakan Kepala Ikan Manyung ternyata tidak hanya tersohor di Kota Semarang saja, namun masyarakat luar daerah juga sudah sangat mengenalnya. Terbukti cukup banyak pelanggannya yang datang dari berbagai daerah selalu menyempatkan untuk menikmati masakan khas Kepala Ikan Manyung ini.
Bahkan menurut Suyoso, banyak Pejabat di Kota Semarang yang menjadi langganannya. Bahkan beberapa tamu dari Jakarta kadang ada yang membeli untuk di bawa sebagai oleh-oleh ke Jakarta. Suyoso juga pernah melayani permintaan untuk jamuan Pak Presiden di Istana Negara.
“ Masakan kita dites dulu, apa rasanya enak, terus kebersihannya, dan banyak lagi syaratnya. Pokoknya saat itu sangat ribet, namun akhirnya lolos menjadi salah satu makanan untuk disajikan di jamuan makan Bapak Presiden,” ujar Suyoso.
Pengakuan keunikan dan nikmatnya Masakan Ikan Kepala Manyung bukan saja berasal dari pelanggannya saja, namun penyelenggara kontes makanan unik di Kota Semarang juga mengakuinya. Saat itu Menu Masakan Kepala Ikan Manyung dinilai sangat layak sebagai juara pertama.
Hasil Kerja Keras
Bagi Suyoso, yang usianya kini sudah menginjak 75 tahun, membuka rumah makan seperti sekarang ini memiliki cerita sendiri. Sejak tahun 60an, Suyoso sudah mulai berwirausaha kecil-kecilan. Ia bersama istrinya, Fatimah, berjualan rujak, bertahun-tahun lamanya. Suatu ketika di tahun 90an, ia mulai mencoba membuka usaha rumah makan kecil-kecilan. Berbeda dengan rumah makan lainnya, saat itu menu andalannya adalah Masakan Kepala Ikan Manyung
“Sejak tahun 90 an warung makan kami mulai ramai. Menu yang paling banyak yang di cari ya Kepala Ikan manyung ini. Pengunjung selalu penuh,” ujar ayah tujuh anak ini.
Bermitra dengan BRI, Usaha Semakin Lancar
Menurut Suyoso, banyak pelangganya yang memberi masukan supaya Rumah Makan ini semakin berkenan di hati pelanggan, salah satunya adalah perluasan tempat dan pengembangan cabang. Saat itu dirinya sudah membuka satu cabang di Jakarta yang langsung di kelola oleh salah satu anaknya.
“Pengembangan itu tidak lepas dari perhatian Bank BRI yang mendukung saya agar usaha saya lebih besar lagi. Saya sangat bersyukur dengan kondisi sekarang, karena dulu saya bersama istri saya berjuang hidup, modal sangat pas-pasan, untuk cari bahan bakunya saja kita harus mengumpulkan hasil jualan setiap harinya, saya ingat kalau kita cari bahan jalan kaki sampai berkilo-kilo jauhnya, tetapi sekarang kondisinya sudah jauh berbeda,” ucapnya.
Kini sudah banyak suplier yang datang sendiri. Walaupun Kepala Ikan Manyung kadang susah di dapat, tetapi pasokan selalu ada, karena suplier – suplier tersebut mampu memasok berapun kebutuhan Kepala Ikan Manyung ke kita,” cetusnya.