Nikmatnya Kuliner Semarang

Gambar

Ratusan tulisan kuliner khas semarang sudah saya suguhkan, responnya luar biasa. Setiap hari ada saja yang bertanya, baik lewat email, sms dan bb. Ini bukan semata-mata karena sajian hidangannya yang banyak, tapi karena lengkap dan sajian cita rasanya betul-betul mak nyusss.

Nah, bagi anda yang ingin usahanya dimuat disini, saya memberikan ruang yang luas untuk berpromosi. Saya akan update terus perkembangan usaha anda dari hari ke hari, baik tulisan maupun foto-foto usaha anda.

Agar jumlah penikmat kuliner anda, makin hari, makin ramai. Biaya jangan jadi persoalan, sebab saya hanya butuh biaya langganan internet saya.

Silahkan hubungi saya di 081280262995 Pin bb 29abb098 atau email : mas_uha@yahoo.com.

O ya, kalo rumah anda butuh karpet bagus tur murah, atau mau beli sajadah masjid, silahkan kunjungi http://www.tukangkarpet.com

Sukses selalu buat anda.

 

Iwak Manyung Super

Masakan Kepala Ikan Manyung, racikan Pak Suyoso rasanya nikmat dan sedap, apalagi bagi penikmat rasa pedas. Mau bukti? datang saja ke Rumah Makan Bu Fat di Jalan Ariloka Raya, Krobokan, Semarang.

Pelanggan di Rumah Makan Bu Fat ini sudah mulai ramai sejak jam 9 pagi hingga pukul 21 malam. Menu andalan yang banyak dicari adalah Ikan Kepala Manyung yang super pedas. Untuk menikmati makan dengan lauk Kepala Ikan Manyung memang lebih nikmat kalau beramai-ramai, karena porsinya besar dan tidak akan habis jika dimakan seorang diri.

Ikan Manyung adalah ikan laut yang biasa ditangkap dan diolah sebagai ikan asin oleh nelayan. Biasanya Kepala Ikan Manyung dipisahkan dan dijual tersendiri dengan harga relatif lebih murah, namun di tangan Suyoso dan istrinya, Fatimah, masakan Kepala Ikan Manyung menjadi bercitarasa luar biasa.

Di Rumah Makan Bu Fat, yang didirikan Suyoso, masakan Kepala Ikan Manyung yang istimewa merupakan resep yang diciptakan almarhumah istrinya. Kunci rahasia masakan Ikan Kepala Manyung rumah makan ini terletak pada rempah-rempah dan bumbu dan santannya serta rasa pedas yang sangat menyengat.

Menurutnya,Suyoso, rasa kuah masakan Ikan Kepala manyung ditentukan juga oleh cara memeras santan yang akan menjadi bahan masakan. Cara memeras santan, lanjut Suyoso ada tekniknya sendiri. Karena itulah ia sejak awal selalu memeras kelapa sendiri untuk mendapatkan santan yang spesial.

Pernah suatu kali ia mempercayakan orang lain untuk memeras santan, namun hasil dan rasa masakannya menjadi berbeda. Sejak itu ia selalu memeras sendiri parutan kelapa untuk membuat santannya, atau dilakukan orang lain tetapi harus berada di bawah pengawasannya.

Tersohor

Rumah Makan Bu Fat yang menyediakan khusus Masakan Kepala Ikan Manyung ternyata tidak hanya tersohor di Kota Semarang saja, namun masyarakat luar daerah juga sudah sangat mengenalnya. Terbukti cukup banyak pelanggannya yang datang dari berbagai daerah selalu menyempatkan untuk menikmati masakan khas Kepala Ikan Manyung ini.

Bahkan menurut Suyoso, banyak Pejabat di Kota Semarang yang menjadi langganannya. Bahkan beberapa tamu dari Jakarta kadang ada yang membeli untuk di bawa sebagai oleh-oleh ke Jakarta. Suyoso juga pernah melayani permintaan untuk jamuan Pak Presiden di Istana Negara.

“ Masakan kita dites dulu, apa rasanya enak, terus kebersihannya, dan banyak lagi syaratnya. Pokoknya saat itu sangat ribet, namun akhirnya lolos menjadi salah satu makanan untuk disajikan di jamuan makan Bapak Presiden,” ujar Suyoso.

Pengakuan keunikan dan nikmatnya Masakan Ikan Kepala Manyung bukan saja berasal dari pelanggannya saja, namun penyelenggara kontes makanan unik di Kota Semarang juga mengakuinya. Saat itu Menu Masakan Kepala Ikan Manyung dinilai sangat layak sebagai juara pertama.

Hasil Kerja Keras

Bagi Suyoso, yang usianya kini sudah menginjak 75 tahun, membuka rumah makan seperti sekarang ini memiliki cerita sendiri. Sejak tahun 60an, Suyoso sudah mulai berwirausaha kecil-kecilan. Ia bersama istrinya, Fatimah, berjualan rujak, bertahun-tahun lamanya. Suatu ketika di tahun 90an, ia mulai mencoba membuka usaha rumah makan kecil-kecilan. Berbeda dengan rumah makan lainnya, saat itu menu andalannya adalah Masakan Kepala Ikan Manyung

“Sejak tahun 90 an warung makan kami mulai ramai. Menu yang paling banyak yang di cari ya Kepala Ikan manyung ini. Pengunjung selalu penuh,” ujar ayah tujuh anak ini.

Bermitra dengan BRI, Usaha Semakin Lancar

Menurut Suyoso, banyak pelangganya yang memberi masukan supaya Rumah Makan ini semakin berkenan di hati pelanggan, salah satunya adalah perluasan tempat dan pengembangan cabang. Saat itu dirinya sudah membuka satu cabang di Jakarta yang langsung di kelola oleh salah satu anaknya.

“Pengembangan itu tidak lepas dari perhatian Bank BRI yang mendukung saya agar usaha saya lebih besar lagi. Saya sangat bersyukur dengan kondisi sekarang, karena dulu saya bersama istri saya berjuang hidup, modal sangat pas-pasan, untuk cari bahan bakunya saja kita harus mengumpulkan hasil jualan setiap harinya, saya ingat kalau kita cari bahan jalan kaki sampai berkilo-kilo jauhnya, tetapi sekarang kondisinya sudah jauh berbeda,” ucapnya.

Kini sudah banyak suplier yang datang sendiri. Walaupun Kepala Ikan Manyung kadang susah di dapat, tetapi pasokan selalu ada, karena suplier – suplier tersebut mampu memasok berapun kebutuhan Kepala Ikan Manyung ke kita,” cetusnya.

Penyet, Menjamur dan Pedagang Mujur

Gambar

Menjamurnya makanan penyet-penyetan menambah semarak budaya kuliner khas semarang. Setelah sukses di jalan gajah mada semarang, pengusaha penyet asli semarang ini membuka kembali cabang penyetnya di jalan srondol semarang atas semarang, warga kidulan yang malas turun ke semarang bawah, bisa menikmati aneka penyet berjamaah di resto yang berkesan alam lewat properti bangunannya. Yang belum mencoba, silahkan mampir, karena semarang terkenal dengan panganan enak tur murah. (uha)

 

Sekedar saran, bagi anda yang rumahnya belum ada karpetnya, silahkan beli karpet langsung dari pabrik kami, silahkan klik tautan dibawah ini :

http://karpetobral.blogspot.com/

http://bantalbulu.blogspot.com/

http://boskarpet.blogspot.com/

http://karpetshamira.blogspot.com/

http://karpetminimalis.blogspot.com/

http://karpetoffice.blogspot.com/

http://karpet-handmade.blogspot.com/

http://karpetshagy.blogspot.com/

http://karpetparadise.blogspot.com/

http://karpetmoderno.blogspot.com/

http://karpetconcord.blogspot.com/

http://karpetextacy.blogspot.com/

http://karpetalmaya.blogspot.com/

http://carpetcenterindo.blogspot.com/

http://wahyuningsihwonogiri.blogspot.com/

http://sajadahuniversal.wordpress.com/

Buka Warung Makan, Berkebun Emas Dulu!

Panduan Gratis Berkebun Emas

Bagi anda yang sudah yakin akan membuka usaha bisnis makanan, segera buka aja dulu. Jangan takut sepi atau kapan bisa ramainya. Belajarlah dari proses sebenarnya, maksudnya, anda harus mengalami proses bagaimana menghadapi pasar makanan di daerah anda atau di tempat anda membuka usaha warung makan.
Sekali lagi jangan pernah ragu, sebab bisnis makanan adalah bisnis kebutuhan primer. Tidak boleh tidak, semua orang pasti makan. Dan anda sudah membuka bisnisnya. Tidak ada orang yang mau kelaparan, yakinlah pasti ada orang yang mau makan di tempat anda.
Hanya saya punya saran, sebelum memulai bisnis ini, alangkah baiknya, demi investasi anda juga. Modal awal anda putar dulu selama setahun ke dalam usaha Berkebun Emas.
Agar usaha warung makan anda jalan, sementara modal usaha anda juga terjaga dan ada yang menjaga, yaitu Bank-bank syari’ah yang memiliki penjualan emas.
Atau anda mau mempelajari dulu, bagaimana berkebun emas itu? Silahkan free download di

http://www.4shared.com/get/sbm-JnYv/KebunEMAS.html

kalo butuh password, anda cukup bayar Rp. 50.000.
sms dulu ke nomorku 081228954398

Selamat mencoba!

Untuk lihat aneka makanan, klik tanda di bawah ini

Jawara Kuliner Khas Semarang

JAWARA - Para pemenang Festival Kuliner Khas Semarang foto bersama. Dari kiri : Wahyudi N (GM Radar Semarang), Danang Pamungkas (Mgr Markt Area PT HM Sampoerna Tbk Semarang) Drs. H Soemarmo HS, MM (Sekda Kota Semarang), Pemilik Lunpia Kp. Baris (Juara III), Pemilik Bebek Goreng Ndut (Juara II), Pemilik Warung Iwak Manyung (Juara I), Koki Iwak Manyung, Rudy Choirudin (Juri Kehormatan), Uha Bh (Ketua Panpel Kuliner)